Sunday, January 12, 2014

#Repost

Cinta adalah sebuah perasaan.

Untuk apa kau katakan cinta?
Nanti dia berubah menjadi perkataan, bukan lagi perasaan.

Untuk apa kau utarakan cinta?
karena bisa jadi dia ada di selatan.

Untuk apa kau kemukakan cinta?
karena cinta itu untuk hati bukan untuk muka.

Jika kau cinta karena hati, ia akan tumbuh menjadi perhatian.
Jika kau cinta karena muka, ia hanya akan ada di permukaan.

Makin banyak hati, akan menjadi hati-hati.
Makin banyak mata, akan menjadi mata-mata.
Maka jagalah hati, sehingga mata pun akan terjaga.
Jika mata biasa memandang hal kotor, hati pun terkotori.

Saat kau hanya ungkapkan cinta lewat kata,
nanti ia hanya akan menjadi ungkapan kata.
Jika memang cinta itu misteri, mengapa diungkapkan?
Sebab jika cinta terungkap, tidak akan menjadi misteri lagi.

Cinta adalah anugerah,
Bukalah jendela hati, agar ia tidak merasa gerah
Dan jika kau tidak percaya,
Bukalah pintu hati, agar ia mendapat cahaya.

Ada yang merasakan cinta segitiga,
Ada pula yang menginginkan cinta segitunya.
Sehingga ada yang mendapatkan sepertiga cinta,
Ada pula yang tampak seperti gak cinta.

Akankah kau percaya dengan orang yang bilang cinta mati?
Bilakah memang dia cinta mati, mengapa dia masih hidup?
Karena cinta yang membuat hati menjadi semakin hidup,
Maka hidupkanlah cintamu agar hatimu tidak mati.

Sebarkanlah cinta atas dasar ikhlas,
Agar kau semakin mencintai keikhlasan,
Cintailah Dia Yang Maha Indah, Yang mencintai keindahan.
Yang menjadikan rasa cinta ini menjadi terasa begitu indah.

Pipiriyai

Perasaan Kita


Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita kira tidak peduli sama sekali kepada kita adalah orang yang paling sering menyebut nama kita di dalam doanya?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menulis begitu dalam dan indahnya dan kita kira untuk orang lain, ternyata untuk kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang sering bersikap dingin kepada kita adalah orang yang paling dalam memendam perasaannya kepada kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita benci adalah orang yang paling sabar menghadapi kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menyuruh kita pergi adalah orang yang paling takut kehilangan kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang kita kira meninggalkan kita adalah orang yang paling ingin kita bahagia?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu…?

Repost - Kurniawan Gunadi

Saturday, January 11, 2014

Truth, Cry, and Lie - Letto

Aku kemana aja? ini lagu liriknya bagus.

A red rosy cheeks, A drop of tear to weep
Reminds me of you, A long side a sigh
A long side of cry
A soft summer rain, a smile that hides a pain
Why should you be ashamed? Cause in every life
A little rain must fall
And you are my friend
Charmingly sentimental brain
There’s a truth behind a cry
And there’s a cry behind a lie
On every words that come out strong
Just let them go and let’s get along
On every grudge and every fight
I miss you all day and night

Have you had your time off today?
To drink a cup of tea and smile away
Sometimes I wonder
Will ever see you, Without all your game plan
When all you have is, Nothing but a pure bliss
I will wait that day
When you can find your way
Out of this maze of love
And you can laugh
To see cries and lies
Coz you know better than me
Only the truth will set you free

There’s a truth behind a cry
And there’s a cry behind a lie
On every thought that come out wrong
Just learn from it and please stay strong
On every grudge and every fight
I miss you all day and night
It’s not easy to understand
But you must hold on your stand
There’s a truth behind a cry
And there’s a cry behind a lie
There’s a hope on every fright
There’s a light on every night


Tuesday, January 07, 2014

#brandcap moment

"A friend who is far away is sometimes much nearer than one who is at hand :)"
Indranila Jiyad Pratiwi, cewek Korea paling kece di XII IA 8.

This text is sweet. There will always be a place you own in my heart, guys. :)

How are you, my #brandcap, brandalan kecap?

Java Robot Contest V

Event kelima pada tahun 2014. Dipersembahkan oleh HIMA ELKA Politeknik  Elektronika Negeri Surabaya.
Kontes Robot Pelajar yang mengusung konsep "Let's Learn and Play".
Sedang menunggu anak-anak bangsa berkarya di dalamnya.
Let's join us!
on 15-16 March 2014.

Visit:
Java Robot Contest Web
Twitter JRC
Fan Page JRC


Sunday, January 05, 2014


Kau tau nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi diperut bumi.
Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya,
maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara.
Keras, Kokoh, Mahal Harganya.
Sama halnya dengan kehidupan,
seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasanya,
jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter laksana intan.

*diambil dari Novel “Negeri Diujung Tanduk” -Tere Liye-

Sajak yang tak akan pernah kau mengerti.

Yang sedang menari telah dipaksa berhenti
Nyatanya memang tidak semudah itu memaksa sesuatu

Ada segerombol kupu-kupu memaksa terbang, ini seperti lomba lari
Tapi sebenarnya yang terburu dan belum masanya tidak akan berujung baik

Bianglala dan permen kapas memenuhi malam-malam yang ramai
Nyatanya di sini ramai tetaplah berarti sepi

Apa yang diam tapi dapat membunuh apapun
Semoga segera menemukan jawaban yang paling baik

Thursday, January 02, 2014

"We can't stop, we won't stop."

-Miley

Tentang berbagi dan mencintai.

Pertama, tidak ada yang memaksa saya ketika pertama kali saya mengiyakan untuk menjalani peran yang sekarang menjadi tanggung jawab saya. Tidak ada. Jika lain cerita, meski ada pun, bukan berarti itu salah orang yang memaksa saya, karena apa-apa yang diputuskan seseorang dalam hidupnya sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya sendiri dengan menikmati semua konsekuensi yang ada. Itu perlu dicatat, dipahami, dan ditekankan.

Kedua, saya mempunyai tanggung jawab menjalani dari awal hingga akhir, membuat apa-apa yang sedang saya usahakan menjadi baik. Tanggung jawab itu bukan sekadar menjalani dengan apa adanya, melainkan tentang perencanaan matang dan target-target serta mimpi-mimpi.

Ketiga, pernahkah saya merasa lelah dengan keadaan yang menjemukan, bahkan mungkin pada keadaan non ideal yang terjadi? Tentu saja sering. Tapi yang perlu diingat, saya tidak pernah harus berjuang sendiri. Selalu ada orang-orang yang membantu saya, membuat saya merasa bahwa pada akhirnya memang manusia diprogram bukan hanya tentang intelegensia melainkan tentang hati. Adakah orang yang selalu merasa sendiri? Selalu? Ah, tentu tidak. Saya pun pernah mengalami perasaan sendirian itu. Pada akhirnya, memang perasaan kitalah yang salah, melenceng, bahwa pada dasarnya kita tidak pernah dibiarkan sendiri. Hanya tentang kita sendiri yang terkadang tidak ingin diganggu.

Ini tentang saya dan keluarga saya. Keluarga yang tanpa ikatan darah. Mengapa saya masih ingin memperjuangkannya?

Seseorang berani memperjuangkan sesuatu mungkin karena dua alasan. Pertama, karena merasa mencintai dan menyukai apa yang ia kerjakan. Kedua, karena ia merasa ketika bukan ia yang berada dalam lingkar perjuangan estafet itu, lalu siapa lagi? Saya berada dimana? Jangan tanya.

Saya mencintai apa yang sedang saya kerjakan dan saya merasa memang jika bukan kami, siapa lagi? Ada hal yang perlu diluruskan, bahwa memperjuangkan berarti bukan tentang pribadimu sendiri. Ketika kamu masih merasa egois dan berkutat dengan dirimu sendiri, saya sarankan berhentilah. Karena saat apa-apa yang kamu harapkan tidak tercapai, kamu akan marah. Bukan, semua ini bukan tentang aku atau kamu. Ini tentang berusaha membaikkan suatu hal yang ingin kita ubah. Ini tentang keikhlasan merelakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk senantiasa berbagi. Ini tentang keniatanku, keniatanmu, semangatku, semangatmu, untuk percaya kepada mimpi.

Ikhlas itu susah.  Iya. Omong kosong ketika seseorang berkata ilmu ikhlas itu mudah. Tapi, ikhlaslah untuk memberi dan temukan alasan mengapa kamu harus ikhlas dengan itu. Maka setelah itu, yang kamu tahu adalah kamu tidak pernah merasa kehilangan apapun.

Merasa capeklah ketika harus capek, yang perlu kita sadar adalah, sadar dirilah. Ketika kita baru memberi seberat kapas, bagaimana dengan yang telah memberikan semangka.

Ini bukan tentang aku, bukan tentang kamu, sungguh.
Ketika bukan lagi pribadi yang diperjuangkan maka kamu tidak akan merasa sendirian.
Maka, ketika kamu belum menemukan alasanmu, carilah alasanmu berada di sini, bersama kami.
Dan ingatlah, bahwa kita bukan hanya tentang kabinet, staf ahli, dan staf muda.
Ini tentang berbagi dan mencintai, berjuang dan bangkit bersama. Bukan tentang aku atau kamu.


Izzah Aula Wardah, Kepala Biro Kaderisasi
Kepengurusan HIMA ELKA 2013/2014



Hei kawan, jangan takut jangan resah
Bila lampu kamar mulai dipadamkan
Ku kan slalu menyanyikan lagu ini
Hingga nanti kau tidur berselimut mimpi

Asyiknya jadi perempuan, kamu selalu bisa berperan jadi ibu dan juga anak kecil.
Anak kecilnya sedang ingin bermain.

Kepergian dan Layang-layang

Apa yang sedang kaulihat dari sana?

Entah seberapa dalam luka yang tidak sengaja kita buat pada suatu malam
lalu kau meninggalkanku terlelap sendirian dengan sekawanan kupu-kupu
kehilangan yang memenuhi rongga udara

Meski begitu aku mulai terbiasa dengan perasaan timbul tenggelam tiap pagi
yang mungkin hanya aku saja yang merasa
sebab mungkin tidak ada yang perlu disesali dari sebuah kepergian

Aku teringat bahwa dulu kita adalah sepasang pertanyaan dan jawaban
yang awalnya tidak pernah saling mengenal
namun pada akhirnya saling membutuhkan

maka aku akan berhenti menarikmu ke daratan--
kubiarkan kau menjadi layang-layang yang terbang bebas

Tentang perempuan, buku, baju, dan sepatu.

Maaf, bisa saya spesifikkan lagi yang dimaksud perempuan mungkin difokuskan kepada saya. Saya, buku, baju, dan sepatu. Yang perlu diketahui, ketiga hal itu memang perempuan banget. Tapi saya jadi paham yang dimaksud dengan kepuasan semu dan hakiki. Kepuasan semu itu bisa dianalogikan ketika kamu sangat tersilaukan oleh benda-benda tersebut, namun setelah itu, kamu akan menyesal membelinya, membuatmu boros setengah mati. Dan yang tertinggal hanya ratapan ke dalam dompet dengan bunyi "hiks". Itu terjadi ketika kamu melihat baju dan sepatu yang menarik. Untungnyaaaaa, saya tidak boros-boros amat. Hanya saja kalau memang sudah kepingin beli bangeeet, harus nahan-nahan.
Berbeda dengan analogi kepuasan hakiki. Kepuasan hakiki itu bisa dianalogikan ketika kamu mengunjungi toko buku. Di sana, kamu akan menyukai begitu banyak buku, sama halnya ketika kamu menyukai baju dan sepatu. Hanya saja kamu dapat membacanya, entah hanya pada sampul belakang atau kebetulan menemukan buku yang sudah tidak tersegel (biasanya kalau saya sudah terlanjur SANGAT tertarik, sedikit merusak segel bisa kali ya). Hal menariknya adalah, sesingkat apapun waktumu membacanya, kamu akan memasuki dunia di mana hanya ada tentang kamu dan buku itu. Melupakan semua hal yang membuatmu resah, marah, jengkel, rindu, bahagia, dan lain sebagainya. Dan dunia baru yang kamu kunjungi memang tidak selalu menyenangkan, tapi kamu bisa beralih ke buku yang lain untuk mencari dunia yang menyenangkan. Jadi, saya selalu tahu harus berlari ke mana selain bersujud. Bukankah ibadah bukan hanya tentang berada di atas sajadah? Mencari ilmu juga ibadah, kan?

"Sebaik-baik teman duduk adalah buku." - La Tahzan Book