Rasanya aku sudah sedemikian payah untuk berjalan sendiri
Padahal umurku saja belum pernah mencapai separuh umurmu
Apa karena aku menjadi begitu pengeluh?
Atau menuntut dan meminta terlalu banyak yang seharusnya tidak kuminta?
Ayah, bisakah menceritakan tentang surga kepadaku?
Aku begitu merindukanmu hingga aku takut lupa
bagaimana seharusnya aku mengingatmu dengan baik
Rasanya baru kemarin aku melihatmu bersantai di ruang tamu
Dan akan menyambutku ketika aku pulang sedemikian larut
lalu bertanya apakah aku sudah makan
Ayah, bisakah menceritakan tentang surga kepadaku?
Aku ingin ayah marahi ketika aku membandel seperti dulu
Aku ingin ayah latih untuk menjadi mandiri
Ayah, terima kasih sudah menempaku untuk tidak menjadi wanita yang biasa saja
terima kasih sudah membuatku menjadi wanita berharga diri tinggi
terima kasih sudah membiasakanku menjalani hidup dengan mandiri
Dan, terima kasih, meski ayah sudah melatihku untuk dapat bertahan di keadaan apapun,
ayah tidak pernah lupa untuk melindungiku.
Ayah, bisakah menceritakan tentang surga kepadaku?
Aku mulai lupa alasan mengapa aku dilahirkan.
“Dan didekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya) (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah syurga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya”. (QS. Qaaf : 31-35)
No comments:
Post a Comment