Ibu sekarang sendirian tapi beliau tetap terlihat begitu kuat. Nanti saja kalau cerita tentang ibu juga akan sangat panjang. Kali ini tentang ayah.
Aku tidak mau menghitung tahun berlalu sejak ayah tidak ada. Tapi, cintanya masih terasa hingga sangat kami rindukan. Terutama ibu. Iya pasti begitu. Ayah bukan tipe orang yang suka memuji. Bahkan untuk anaknya, ibu yang mengambil peran itu. Namun ayah juga tidak pernah merasa kecewa sekalipun kepada anaknya. Meski begitu, diamnya ayah selalu dapat aku artikan. Diam itulah cara ayah menyampaikan cinta. Bagaimana tidak, aku tahu saat ayah merasa sangat bangga kepadaku tentang prestasi anak kecil ini di sekolah atau terkadang kecewanya ayah ketika aku yang masih kecil lupa waktu dan melewatkan asar karena main sepak bola. Tapi ayah adalah pelawak alami yang selalu membuat kami tertawa.
Ayah tidak pernah bilang cinta, tapi ayah juga tidak pernah mengeluh sedikitpun tentang keadaan. Ayah selalu mau mengantar ibu ke mana pun. Bahkan rela panas-panasan. Ayah tidak pernah terlambat dan ingkar janji. Bahkan tidak pernah menyepelekan sesuatu. Jika sakit, beliau tidak pernah bilang sakit. Jika gajian, semua uang beliau langsung diberikan kepada ibu sebagai bendahara rumah. Cuma ibu yang tahu masalah ayah. Pun cuma ayah yang tahu masalah ibu. Ayah tidak pernah berlebihan akan sesuatu.
Ayah itu, sosok yang tahu kapan harus berbicara serius. Seperti saat aku gagal masuk snmptn undangan tahun 2011 lalu karena pilihan yang terlalu muluk. Atau saat aku menunggu pengumuman snmptn tulis dan ujian masuk PENS. Beliau bilang kalau gagal aku selalu punya kesempatan lain.
Terlepas dari keluargaku yang juga seperti keluarga lainnya yang mempunyai masalah, saya tahu ayah dan ibu selalu kompak tentang prinsip dan saling mendukung. Bahkan perasaan beliau berdua meski tidak tergambar dengan perkataan mesra di depan anak-anaknya selalu tetap memancarkan cinta luar biasa dari tiap tindakannya.
Kalau sekarang ayah tiada, aku tahu menggantikan posisi ayah tidaklah mudah. Tapi masih mempunyai satu orang tua yang luar biasa berjasa dalam hidupku tidak akan kusia-siakan. Setidaknya, meski mustahil untuk membalas semua jasa ibu yang luar biasa ini, kami harus mencoba berbakti. Harus.
Kami sangat rindu ayah.
No comments:
Post a Comment