Ada kalanya perasaan itu bisa berkurang. Tapi aku meyakini bahwa hal itu bukan alasan suatu hubungan menjadi berantakan. Aku berpendapat bahwa seseorang harus sabar menjalani suatu hubungan, karena hal itu berarti peleburan perasaan. Perasaannya menjadi tanggung jawabmu, dan perasaanmu juga akan menjadi tanggung jawabnya. Ada titik dimana kamu merasa ingin diinginkan. Menjadi tempat kembalinya pulang. Kamu cuma ingin merasa yakin, bahwa selama apapun, sejauh apapun, ia pantas ditunggu, pantas diperjuangkan. Kamu cuma ingin kepastian.
Ketika kepastian untuk meyakini suatu hubungan belum diputuskan dan kamu merasa apapun yang kamu lakukan sudah pada batas dimana kamu telah menunggunya untuk melihatmu belum terjadi, mungkin hal yang paling bisa untuk dilakukan adalah kepastian untuk berhenti berusaha. Memberikan ruang dimana kamu bisa leluasa menata perasaanmu.
Yang kutahu, perasaan tidak akan pernah berubah dan hilang. Mungkin tenggelam, tersembunyi, tapi tidak pernah hilang. Karena meski kamu dan ia tidak saling berhubungan, doa adalah sebaik-baik komunikasi yang dapat kamu lakukan tanpa membahayakan perasaanmu. Yang menyakitkan adalah bagaimana kamu berusaha meninggalkan kebiasaan.
Maka kamu akan berusaha menjadi baik. Karena apa yang ditanam adalah sesuatu yang akan dituai juga pada akhirnya. Dan masalah perasaanmu yang sekarang, tentu saja kamu harus bertanggung jawab penuh tentangnya.
*talk to myself :')
When you speak to Allah, don't be embarassed to tell Him anything. The beautiful thing is He knows what you are about to tell, but He still listens. Dan jangan pernah takut meminta sesuatu.
No comments:
Post a Comment