Mungkin bukan sekarang, tapi suatu hari nanti. Saat perasaan ini sudah sama-sama siap saling menerima. Saat rasa ini sudah mendapat keyakinan dari Tuhan.
Ketahuilah, disini aku mengirim sejuta doa yang semoga malaikat mengamininya. Meminta agar perasaan ini dijaga, ditentramkan, dan dimuliakan. Hingga pada saat yang tepat aku bertemu denganmu. Bertemu di saat yang baik, yang diridhoi Allah. Dan jika telah dituliskan pada Lauhul Mahfuz, kamu akan datang dengan seribu anggota keluargamu. Memintaku menjadi orang yang masuk dalam hidupmu.
Ah, doa yang muluk. Tapi biarkan saja. Bukankah doa adalah senjata terampuh? Maka Tuhan yang akan melukiskan perjalanannya.
Not today but someday.
No comments:
Post a Comment