"Belum tahu. Masih ada yang harus dikerjakan." Lelaki itu menjawab.
"Oh ya sudah, semoga selalu dilancarkan, Nak."
"Kamu tidak ingin pulang? Ibu sudah kangen kamu."
"Ingin sih, tapi sibuk. Ibu tidak kangen kok. Cuma tanya kapan pulang."
"Itu namanya Ibu kangen."
"Kenapa tidak bilang saja kangen kalau memang kangen?"
"Ya ampun, perempuan itu memang begitu. Tidak bisa bilang secara langsung. Kalau Ibu bertanya kapan pulang berarti sedang kangen."
Lalu kamu bersungut, sedangkan aku menebak isi kepalamu yang terlalu sederhana untuk menerjemahkan rumitnya bahasa perempuan.
Perempuan dan bahasanya adalah misteri. Kalau lelaki lebih sering mengatakan langsung apa yang dia maksud, perempuan justru sebaliknya. Kadang meski telah sering belajar memahami, mereka akan membawa kejutan tentang perasaan dan emosi yang indah dan mengerikan. Tidak apa-apa. Kalau perempuan sama dengan lelaki apa serunya? Bukannya kedua makhluk ini memiliki keistimewaan yang berbeda untuk saling melengkapi?
n.b.: percakapan diadaptasi dari cuplikan novel rantau 1 muara
n.b.: percakapan diadaptasi dari cuplikan novel rantau 1 muara
No comments:
Post a Comment