Itu judul yang agak kontroversi kayaknya, ya. Agak jahat juga, seperti memberi kesan kayak "kalo gue mau kayak gini, terus lo mau apa?"
Bukan, bukan jenis begituan yang mau kubahas di sini. Keep humble ya, guys. Tetap merendah meski kamu merasa paling kece abis. *uhuk, merasa terpanggil kalo mbahas kece*
Jadi, yang akan kubahas adalah tentang originalitas diri, keterbukaan, kejujuran, dan tanpa kemunafikan.
Aku paling nggak suka berada di lingkungan yang orangnya suka banget jaga imej sampai-sampai orang tersebut nggak bisa jadi dirinya sendiri. Itu sungguh nggak banget. Jangan-jangan temennya dia itu berteman sama imejnya. Bukan dia yang apa adanya.
Maka dari itu, sebisa mungkin, aku nggak pengen ikut terjebak di lingkaran menyebalkan yang memaksa seseorang harus pakai topeng dan takut menunjukkan dirinya apa adanya.
Bukan berarti apa adanya itu kalo kita punya sifat jelek (parameter Allah lho ya bukan manusia) ya woles-woles aja ditunjukin. Bukan. Apa adanya berarti kamu menjadi kamu dengan jujur, berani mengutarakan apa yang ada di kepalamu, tidak pernah takut pada pendapat orang tentangmu. DENGAN CATATAN, ada batasan yang jelas-jelas harus dipatuhi. Menjadi kamu adalah menjadi apa adanya dengan menghormati keberadaan orang lain. Menjadi kamu adalah menjadi penyuara pikiran lantang dan kebenaran yang kamu yakini. Cuma jangan lupa, telinga diciptakan sepasang karena kita harus lebih sering mendengarkan.
Wednesday, February 12, 2014
I am who I am and I don't care what you say
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment