Wednesday, April 30, 2014
Comfort :)
dengan sebab AlQuran ini
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai pemimpin
sebagai cahaya
sebagai petunjuk
dan sebagai rahmat bagiku
Ya Allah ingatkanlah daku
apa-apa yang aku lupa dalam AlQuran
yang telah Kau jelaskan
dan ajarilah apa-apa yang aku belum mengetahui
Dan karuniakanlah daku
selalu sempat membaca AlQuran
pada malam dan siang hari
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai hujjah bagiku
Tuesday, April 29, 2014
Diri kita dan apapun yang kita miliki adalah hal yang paling baik untuk kita. Bukan untuk orang lain. Apa yang dimiliki orang lain, itu yang terbaik untuk mereka. Bukan untuk kita. Seandainya kita paham konsep kecil ini, kita tidak perlu iri hati. Sayangnya, diantara kita saling membandingkan. Lalu menyakiti diri sendiri.
Saling menjaga
Bila aku memilihmu bukan karena agamamu. Apakah kau masih akan bertanya-tanya? Lalu kau mematut-matut diri dan bertanya tentang rambutmu yang tergerai. Atau tentang sulitnya kamu membaca huruf kitab suci?
Bila kau khawatir karena hal itu. Aku tidak. Karena aku percaya setiap manusia itu bisa berubah. Dan aku melihat itu padamu. Aku hanya ingin membersamai dan menjaga perubahanmu atau mungkin mengawal dan menjaga arahnya. Kita sama-sama ingin berubah ke arah yang baik. Kita bisa berjalan bersama-sama ke arah yang sama. Saling menjaga.
Jika kamu masih bertanya, kira-kira apa yang membuatku cinta. Aku justru akan bertanya kepadamu, kira-kira apa yang membuatmu ragu-ragu? Maka, aku akan menjawab keraguanmu. Kamu suka kepastian kan?-Kurniawan Gunadi
Harusnya semua laki-laki di bumi ini tahu betapa mahalnya harga sebuah ketidakpastian. Apalagi untuk makhluk yang bernama perempuan.
Monday, April 28, 2014
Dhuha
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.”
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
Tuesday, April 22, 2014
Kembali Kepada Tuhan
dia mencari sebab mengapa dia jatuh cinta
Pada akhirnya orang-orang yang jatuh cinta akan duduk manis memikirkan Tuhan,
merendah-rendah diri meminta kepada Tuhan
Lalu seolah-olah, hilanglah segala kegelisahannya
Pada akhirnya orang-orang yang jatuh cinta akan kembali kepada Tuhan
Setelah dan sejauh apapun dia mencari
pada akhirnya dia hanya bisa meminta
Nasehat Klasik yang benar adanya.
Tidak akan pernah kecewa orang-orang yang ketika berpikir dan bertindak didasarkan kepada yang memberi nafas. Semoga selalu diikhlaskan dalam menjalani hidup. Semoga selalu bersyukur.
Lupa
Marah
Nasehat ini didapat waktu saya sedang sumpek sekali sama keadaan. Sedang capek cuma bingung harus seperti apa. Akibatnya, ada orang salah sedikit, kena emosi saya. Tidak baik, sungguh. Bahkan ibu saya pernah bilang saya jarang sekali marah, tetapi sekalinya marah, marahnya mengerikan.
Ibu saya berkata, marah itu perlu. Bukan marah penuh emosi tapi marah yang dimanajemen. Marah untuk mendidik. Jadi, latihan manajemen emosi ya.
Omong-omong, untuk orang yang nasehatnya saya kutip, terima kasih sudah mengingatkan sekalian mendengarkan saya. Pertama kali ini dinasehati saat sedang sumpek maksimal jadi sedikit defense waktu mendengarnya. Merasa sedang sumpek dan tidak ada salahnya marah. Pada akhirnya saya juga kalah sama kamu kan ya. Hehe.
Tapi nasehatnya benar, kok. Baik sekali.
Menjadi Perempuan (1)
Selama menjadi perempuan yang baik menurut agama. Pintar hati dan pintar otak. Layak menjadi istri dan madrasah untuk anak-anaknya kelak.
Ingatlah, perempuan. Kamu adalah teladan. Kamu adalah sekolah karakter. Kamu adalah pendidik alami. Jangan membenarkan yang biasa, biasakan yang benar.
Monday, April 21, 2014
Sunday, April 20, 2014
Untuk Adik Laki-lakiku,
Anak laki-laki itu dituntut bisa segalanya. Menutupi rasa takutnya untuk menjadi pelindung wanita. Menjadi kuat padahal hati sudah tidak hebat menahan perasaannya. Menjadi penenang di saat yang lain tidak terkendali. Lalu menjadi tegas untuk memegang kepemimpinan. Dan juga menjadi lembut dalam menanamkan pemahaman.
Maka sederhananya, anak laki-laki itu selalu siap membuka tutup botol yang tidak dapat gadis itu buka. Memasang keran air saat keran di rumah bocor. Membuang tikus mati yang tiba-tiba ada di dapur. Menambal genteng ketika musim hujan menyebabkan air masuk ke dalam rumah. Memindahkan lemari jika ada perubahan suasana di rumah.
Adik laki-lakiku, tidak semua perubahan akan dialami seseorang dengan mudah. Pun ketika ayah tiada. Maka itu berarti Allah sudah yakin kamu mampu menopang keluarga ini. Memberimu tanggung jawab baru akan jiwa yang dititipkan Allah padamu. Maka belajarlah. Karena belajar akan memberikanmu lebih dari sesuatu yang dihafal. Melainkan sesuatu yang lebih hakiki. Pemahaman yang abadi.
Saturday, April 19, 2014
Balon, kue, dan hati.
Nyatanya yang kusiapkan hanya hati.
Mungkin aku menjadi gadis dengan perona pipi paling tipis tapi yang ada malah aku menjadi gadis berpipi semerah tomat.
Tidak ada teks panjang mengenai kalimat atau frasa di meja, tapi pikiran menjadi pengingat paling baik untuk hati yang tulus.
Bahkan ternyata orang paling berani menjadi orang paling bernyali ciut di depan sesuatu yang didamba.
Maka yang ada adalah gadis dengan pipi merah sedingin bulan dengan hati yang begitu hangat untuk memeluk matahari.
Selamat hari jadi. Barakallah.
Wednesday, April 16, 2014
Sunday, April 13, 2014
Berlari dalam roda
Pernah ada sepasang manusia yang berlari dalam roda. Berlari dan berlari. Sekuat tenaga. Mereka terus mencari. Mencari suatu sudut dalam roda. Mana mungkin dapat menemukan sudut dalam roda. Roda itu bulat. Tidak bertepi. Tapi, biarlah. Toh mereka terus berlari.
Hingga salah satu dari mereka berhenti. Lelah katanya. Maka ia terduduk diam di situ. Lalu mereka bertemu. Tidak lagi saling mengejar.
Aku dan kamu juga seperti itu. Mengapa harus mencari sudut yang tidak pernah ada karena tidak ada yang menempatinya? Karena sebenarnya harus ada yang menunggu. Maka aku akan menunggumu di sini. Tetaplah mencariku. Karena aku akan tetap menunggu. Semoga kamu cepat datang.
Memahami dan dipahami.
Tentang anak kecil dalam diri ini yang tidak pernah dewasa jika didekatmu.
Dewasa itu bagaimana aku dapat membuat orang lain datang padaku, meminta saran. Siklus berulang. Terus dan terus.
Sehingga aku juga tumbuh dewasa karena belajar. Dari cerita, jatuh, dan bangun. Maka aku menjadi wanita. Tumbuh dewasa juga tentang bagaimana aku dapat menempatkan diri, bagaimana aku dapat bersikap menenangkan, bagaimana aku harus bersikap tegas. Maka aku menjadi wanita karena belajar mendidik. Lalu aku menjadi wanita yang memahami orang lain, menilai orang lain, dan membiasakan diri menyesuaikan diri pada lingkungan. Membawa senyum dan semangat. Membuat cahaya agar memunculkan bayangan yang sebenarnya tidak perlu ditakuti.
Tapi di dekatmu, aku merasa lupa. Lupa pada dewasaku. Lupa pada pembelajaranku. Lupa pada hal-hal yang membuatku menjadi seperti sekarang.
Maka di dekatmu, anak kecil yang sama selalu muncul, meminta tempat yang ia rasa merupakan haknya, memanjakan dirinya.
Sehingga di dekatmu, aku menjadi kecil. Karena kamu cukup besar untuk menjadi pelindung anak kecil yang belajar dewasa.
Maaf ya karena anak kecilnya belum jadi dewasa.
Saturday, April 12, 2014
Almost Is Never Enough
I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right, but that's a lie, that's a lie
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'd be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve
Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost, almost is never enough
We were so close to being in love
If I would have known that you wanted me, the way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
Oh, oh baby, you know, you know, baby
Almost, baby, is never enough, baby
You know
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost, almost is never enough (is never enough, babe)
We were so close to being in love (so close)
If I would have known that you wanted me the way I wanted you (babe)
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
And we almost, we almost knew what love was (baby)
But almost is never enough
Oh, oh baby, you know, you know, baby
Almost is never enough baby
You know
Menemanimu.
Friday, April 11, 2014
Caraku, caramu. Tidak apa-apa.
Maka, kami juga punya. Entah seperti apa mereka mendeskripsikannya. Entah seperti apa mereka menilainya. Toh, kami juga bukan pendidik yang sempurna. Tapi semoga saja meski tidak sempurna kami tetap mau belajar melihat dan mendengarkan. Kalau memang lemah dalam melihat atau mendengarkan, kalau memang cara mendidik yang jauh dari sempurna ini kurang baik, maka jangan ditiru. Ambillah yang baik, belajarlah dari yang tidak baik. Sehingga tidak akan terulang hal-hal yang dinilai tidak baik lagi.
Semoga sama-sama tetap tidak habis semangatnya untuk belajar.
Friday, April 04, 2014
Hati ini
Ya Allah, maka milikilah hati ini sepenuhnya. Sehingga aku akan selalu bersyukur dengan apa yang Engkau beri, ikhlas dengan apa yang Engkau ujikan terhadapku.
Ya Allah, buatlah hati ini selalu mengingat-Mu. Sehingga hati ini jauh dari apa-apa yang Engkau benci, hati ini terjaga dari apa-apa yang tidak seharusnya kucintai melebihi-Mu.
Penuhilah hati ini dengan semua hal tentang-Mu. Sehingga aku tidak akan merasa sendiri. Sehingga pikiran ini tidak pernah jauh memikirkan apa yang seharusnya tidak dipikirkan.
Sebab hati ini terlalu luas untuk diberikan kepada manusia. Maka untuk-Mu, semoga hati ini selalu berlabuh. Sehingga aku akan mencintai dengan cara-Mu.
Menyakiti yang tidak perlu sakit
Mungkin tidak perlu dipegang erat-erat, ditatap lamat-lamat, diharapkan tinggi-tinggi.
Karena hakikatnya 4 perkara yang ditakdirkan dengan pasti tidak akan pernah tertukar. Kalau memang takdirmu, sejauh apapun kamu menghindari akan kembali padamu. Pun ketika bukan takdirmu, dikejar bagaimana pun tidak akan didapatkan.
Karena hakikatnya menjadi kuat bukan berarti dapat memegang dengan erat melainkan melepaskan dengan lapang dada dan harapan.
Hujan dan Awan
Kalau awan menampung air hujan hingga tumpah, aku ingin menjadi tempatmu berteduh saat muram hingga kau basah dengan air mata.
Kalau awan tetap bertahan di tempatnya berkawan dengan langit, aku ingin menjadi tempatmu lalu meninggikanmu, membuatmu terbang dengan caraku.
Kalau perjalanan air hujan begitu panjang untuk kembali ke awan, aku ingin menjadi tempatmu yang nyaman untuk bermuara di akhir perjalanan.
Sebab tidak harus tentang sempurna untuk bertahan. Mungkin tentang kesediaan bersama. Mungkin tentang tekad dan keyakinan untuk berjuang. Atau mungkin karena ada kebaikan di sana.
Sebab, tidak pernah ada dua hal menjadi satu untuk saling meniadakan, melainkan untuk saling melengkapi.
Maka tetaplah berteduh di sini. Menjadikannya rumah singgah yang tidak pernah ditinggalkan.