Saturday, June 28, 2014

Tulus

"Allah mempertemukan untuk satu alasan. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah hanya untuk sesaat atau untuk selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Akan tetapi, tetaplah menjadi yang terbaik diwaktu tersebut. Lakukan dengan tulus. Meski tidak menjadi seperti apa yang diinginkan. Tidak ada yang sia-sia karena Allah yang mempertemukan.”

-Kurniawan Gunadi

Thursday, June 26, 2014

Karena membela rasa tidak akan memenangkan apa-apa. Lambat laun rasa akan hilang. Maka jangan memulai sesuatu dengan hanya memenangkan rasa. Maka peganglah komitmen, entah rasa itu ada atau berkurang atau meningkat atau malah menghilang, kamu selalu menemukan alasan untuk berjuang bersama. Karena yakin yang kamu lakukan saling membaikkan.

Saturday, June 14, 2014

noted!


Yang diam tak menyakiti

Tidak perlu melakukan cara yang menyakiti lagi.
Cukup di sini.
Ternyata benar, lebih baik mendiamkan dan mengalah
ketika kita akan diperdayai oleh perasaan jahat kita sendiri.
Hanya butuh diam sebentar, lalu menangis diam-diam.
Tidak perlu lama-lama, yang penting cukup membuat hati tenang.
Setelahnya, akan ada rasa egois dan kekanak-kanakan.
Lalu ada rasa bersalah.
Tidak apa-apa. Yang penting tidak ada yang tersakiti.
Toh setelah itu hati ini akan selalu memaafkan dan memaklumi.
Bukankah itu yang baik, tetap memaafkan apapun yang terjadi?


Kalau sudah bingung mau ngasih aksi seperti apa, membahasakan seperti apa, nangis aja sebentar.

Thursday, June 12, 2014


Laki-laki dan Perempuan

Perempuan, dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam. Akan ada perasaan ingin didominasi. Didominasi oleh sesuatu yang menurutnya pantas mendominasi. Jika kata ini kurang tepat, maka akan lebih mudah dijelaskan dengan perasaan-ingin-dipimpin.

Semandiri apapun perempuan. Meski kemana-kemana sudah berani sendiri. Pulang larut malam berani. Membuat perjalanan jauh dengan percaya diri. Mendaki, bermain air, atau hal-hal bahaya lain. Dalam satu masa, akan ada perasaan ingin dilindungi.

Sekuat apapun dia, secara fitrahnya ia ingin dilindungi. Ingin menggantungkan diri pada sesuatu yang menurutnya lebih kuat. Bukan karena perempuan lemah, bukan pula karena dia tidak bisa. Tapi lebih kepada perasaannya sendiri. Ada rasa nyaman ketika dilindungi. Ada rasa nyaman ketika diperhatikan.

Hal ini pula terjadi kepada laki-laki. Bahwa laki-laki akan merasa menjadi “laki-laki” ketika ia bisa menunjukkan kemampuannya dalam melindungi, memberi jaminan keamanan, dan menjadi tempat bergantung. Ketika hal-hal itu hilang darinya, maka kelakiannya benar-benar dipertanyakan. Bahkan dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Mengapa tidak ada orang yang mau mempercayakan keamanannya dan perlindungannya kepadanya?

Laki-laki akan tampak hebat dan kuat jika ada perempuan disampingnya. Karena ada sesuatu yang dia lindungi. Perempuan akan merasa dirinya begitu berharga ketika ada sesuatu yang dengan keras memperjuangkan dan menjaganya. Ini fitrah. Sesuatu yang memang berasal dari dalam diri masing-masing.

Maka mulailah kita berpikir. Sosok seperti apa yang sebenarnya mampu mendominasi kita (perempuan). Dan sosok seperti apa yang mau mempercayakan keamanan dan perlindungan hidupnya kepada kita (laki-laki).

Maka, berbahagialah ketika yang mendominasi tersebut adalah sosok yang sangat bijaksana. Yang memimpin dengan sangat baik. Dan berbahagialah ketika ada seseorang yang datang dan mempercayakan kepada kita sebagai tempat berlindung dan mempercayakan hari kedepannya bahkan hidupnya setelah mati kepada kita (laki-laki).


-Kurniawan Gunadi

Tuesday, June 10, 2014

Seseorang yang akan bersamamu nanti adalah orang yang sepadan denganmu dan sejalan denganmu. Agar ketika kamu bertengkar, kamu akan ingat apa yang membuat kalian saling membaikkan. Karena perjalanan bukan hanya tentang bertemu dan saling mengikat, melainkan membersamai dalam hari-hari, saling menguatkan, saling mengajari dalam kebaikan, dan perpisahan sementara yang akan dipertemukan kembali di dunia yang berbeda.

Semoga usaha baik berbuah baik juga :D