Thursday, August 21, 2014

Jengkel.

Kalau hati sedang runyam, jengkel sekali dengan seseorang, berusaha mengikhlaskan juga masih susah. Namanya hati, ternyata tidak bisa dipaksa meski telah ada niat baik untuk ikhlas.
Yang perlu dilakukan ambil pelajaran saja, lalu berdoa. Agar tidak melakukan hal yang sama yang dilakukan orang itu karena hati ini pernah diperlakukan tidak enak. Agar tidak membuat orang lain jengkel juga.

Karena sesungguhnya saat seseorang telah jengkel atas perbuatanmu maupun ucapanmu, penulis di pundak tidak pernah salah mencatat. Tahu tidak kalau itu juga dapat berpengaruh pada keturunanmu nanti. Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Baik, Tuhan Maha Keren. Tidak ingin kan kalau keturunan kita diperlakukan tidak enak oleh orang lain akibat kita sekarang yang tidak dapat menjaga diri dari yang bathil.

Ikhlas, ya. Mungkin orangnya memang sedang sensi dan banyak mau seperti biasa. Mungkin memang gaya bicaranya menyebalkan. Atau saya sendiri yang emosinya lagi jenuh sama urusan yang menumpuk-numpuk. Yang penting kalau sudah tahu jelek ya jangan ditiru. Ini masih hal kecil, ada hal yang jaaaaauh lebih besar dari ini. SEMANGAT REVISI! Ada yang menanti senyum bangga saya.

No comments:

Post a Comment