Sunday, May 27, 2012

19 Tahun

23 Mei 2012. Ulang tahunku yang kesembilan belas. Lebih spesial dari ulang tahunku sebelum-sebelumnya? Jujur, aku tidak tahu bagaimana mengukurnya. Menurutku setiap tanggal ini selalu menjadi hal yang biasa saja bagiku. Karena aku sedikit tidak suka terlalu menjadi terlihat. Tapi, aku tidak akan munafik ketika aku bilang aku menyukai apa yang semua orang lakukan. Itu semua benar-benar manis.

Apa yang membuat ulang tahun ini begitu penting? Banyak, sungguh banyak sekali. Apalagi mengingat ini adalah ulang tahunku yang terakhir dengan titel "belas tahun". Ah, ternyata sudah hampir tua ya.
Aku tidak akan membicarakan hadiah yang kuterima karena seperti kataku kepada salah seorang sahabat:
Hadiah terindah tidak diukur dari seberapa indah hadiah itu, seberapa mahal hadiah itu, dan seberapa penting hadiah itu. Melainkan yang berasal dari hati, yang ketika ditatap memiliki arti tersendiri, yang jika diingat memiliki kenangan yang tak tergantikan.
Kepada Allah, Tuhanku, Kasihku, terima kasih telah memberikan hidup yang luar biasa kepadaku. Terima kasih telah menempatkanku di tempat yang begitu lurus, begitu indah, begitu berarti. Terima kasih telah menghadirkan hamba-hamba-Mu yang begitu mengagumkan dalam hidupku. Sungguh, tiada kata dan tasbih yang berulang-ulang yang dapat mencukupkan rasa terima kasihku. Wahai Allah, lindungi aku selalu karena aku tahu hidup yang susah adalah ujian, namun hidup yang terlalu baik pun juga ujian. Jangan buat aku terlalu terlena dengan urusan dunia ini. Aku mencintai-Mu. Sungguh izinkan aku menjadi kasih-Mu. Terima kasih Ya Allah, sungguh. Alhamdulillah..

Kepada keluarga kecilku, terima kasih atas semua yang telah diberikan kepadaku. Entah melalui materi, kebanggaan yang menurutku belum pantas kuterima, atau hal yang tak terhitung yang mungkin sering kulupakan. Aku begitu bahagia menjadi bagian dalam hidup keluarga ini.
Ibu, maafkan aku ketika aku selalu membuatmu marah. Sungguh aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Ibu, ibu adalah orang paling luar biasa yang kukenal. Ibu adalah sosok paling tegar dan kuat, yang tidak pernah kehabisan akal menghidupi kami. Terima kasih untuk surat paling indah yang Ibu berikan (aku tahu surat itu Ibu yang buat karena tidak mungkin Ayah, Wildan, atau Salsa yang membuat). Aku masih ingat surat terakhir yang begitu puitis berisi tentang kutipan sajak Kahlil Gibran. Ah, itu tidak ada apa-apanya dengan surat yang Ibu buat.
19 Tahun engkau membuat kami tersenyum dan tertegun …
Walau kadang menyebabkan kami bersitegang,
kami  juga kau buat meneteskan air mata keharuan, kebahagian, kesedihan, kejengkelan
dan tentu saja …kebanggaan
Selamat Ulang Tahun Anakku…
Masa depan membentang luas dihadapanmu,
Engkau yang menentukan siapa dirimu yang akan datang…
Karena kami tidak selamanya bersamamu,
Buatlah masa depanmu penuh keceriaan…
Jangan buat hidupmu sebagai tuntutan yang menegangkan…
Tentukan jalanmu dengan ketenangan pikiran, rencana yang matang…
Masa depan gemilang adalah kehidupan yang penuh Rahmat, Hidayah dan Barokah
Dalam lindungan Allah Yang Maha Perkasa…
Di dunia dan Hidup Setelahnya…
Selamat Ulang Tahun Anakku…Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu dalam Ridla Allah yang Maha Pemurah…Amiin
Ibu, sungguh aku haru saat membacanya. Insya Allah, aku tidak akan mengecewakanmu, Bu. Sungguh, Ibu adalah segalanya bagiku.
Ayah, aku tahu Ayah bukan tipikal orang yang dapat menunjukkan perhatian Ayah secara blak-blakan kepadaku. Tapi aku berterimakasih atas kekhawatiran Ayah terhadapku, keprotektifan Ayah, dan kecintaan Ayah kepadaku. Ayah tahu, aku masih mengingat satu kata yang begitu berarti, satu kata yang pernah ayah ucapkan dengan penuh kasih sayang dan kekhawatiran luar biasa saat kecelakaan di depan Tunjungan Plaza saat Lebaran setelah dari rumah nenek.
"Anakku!" Ayah berseru begitu keras kepadaku dan Salsa sambil memeluk kami yang saat itu kita bertiga terjatuh. Sungguh, aku mengingat momen itu dengan jelas. Terima kasih untuk semuanya, Yah.
Wildan adikku laki-lakiku. Ah, adik. Ayo jangan nakal. Buat Ayah dan Ibu bangga dulu. Mbak tahu kamu sibuk sekali dengan basketmu dan mungkin teman perempuan spesialmu. Sudah, ayo mengakulah. Kamu tertangkap basah, Wil. Kamu selalu membuatku gemas tahu. Tapi, terima kasih untukmu, hubungan aneh kakak beradik ini aku tahu penuh dengan kasih sayang yang banyak sekali. Ayolah jangan malu, mengaku saja.
Salsa, adik perempuanku, terima kasih sudah menjadi sahabat Mbak ya. Kamu adik yang luar biasa. Adik yang begitu kusayang dan kulindungi karena begitu putih. Terima kasih sudah susah-susah menelepon Mbak dari Pondok di Malang untuk mengucapkan ulang tahun, Tapi, seperti biasa, Mbak di kampus, tidak bisa menerima teleponmu. Kamu manis sekali, dik.

Untuk keluarga besarku, yang selalu melimpahkan begitu besar kasih sayang hingga membuatku tenggelam di dalamnya. Kedekatan yang luar biasa dan indah. Terima kasih kepada para om dan tante serta sepupu-sepupuku.

PC, sahabat-sahabat dan keluargaku selalu, terima kasih atas semua doa dan dukungan kalian kepadaku. Terima kasih telah baik sekali ikut membiarkanku ambi;l andil dalam kehidupan kalian.

Brandcap. Ah, keluarga SMA yang begitu abadi di hatiku. Terima kasih untuk segala ucapan dan doa yang telah kalian ucapkan kepadaku. Kalian begitu manis dan selalu romantis. Untuk surprise malam hari, Deby dan Choi dengan lilin di atas es krim, kejutan itu yang paling unik dan begitu manis hingga melibatkan drama Eka tentang pertengkarannya dengan Ibunya dan ingin menginap di rumah. Eka, dramamu itu benar-benar tidak mungkin, kamu tahu. Atau Desy yang benar-benar sms "maaf nggak bisa ikut kesana" padahal belum ada yang datang. Lucu sekali kan. Lalu Barry dan Ainun yang meyusul setelah TM TD. Juga teman-teman lain yang tidak bisa hadir. Terima kasih keluargaku.

D4 EB 2011, kalian menyebalkan sekali karena membuatku salting dan mati gaya dengan terus mengungkit ulang tahunku, bahkan saat rapat kelas. Itu tidak sopan, tahu. Kalian manis sekali pokoknya. Keluargaku juga yang baru setahun (belum sampe malah) tapi aku selalu merasa berada di rumah ketika bersama kalian. Orang-orang yang selalu mendukungku tanpa mempertanyakan dan berpikir aku melakukan hal yang asing. Terima kasih, sekali lagi, karena selalu menjadi orang-orang yang begitu hebat.

Tim ad hoc MA 2012, entah kalian ingin melakukan bullying seperti apa tapi terima kasih, meski kita baru saja didekatkan karena masalah yang runyam ini, aku merasa nyaman sekali dengan kalian.

Dan juga teman-teman lainnya yang tidak terhitung niat tulus dan doa kalian kepadaku, entah itu angkatan 2011 yang kucinta, kakak kelas SMP, SMA, bahkan kuliah. Teman-teman SMP, SMA, SD, dan kuliah. Terima kasih banyak.

If they say you're my friend, I will say you're not my friend. Because you're my best friend and family.

3 comments:

  1. icha maaf ya gak bisa ikutan :'( btw kadomu masih diaku ;3

    ReplyDelete
    Replies
    1. ndakpapa :* maacih yaaa :3 Ya Allah, ndak usah terusterusan dibahas kadonyaa

      Delete