Wednesday, September 03, 2014

Angkuh dan Tuli

"Inna sa'yakum lasyattaa"
Sungguh usaha manusia itu bermacam-macam. (QS. Al-Lail:4)

"Kamu, tidak pernah ada yang memaksa kamu harus berjuang seberapa gigih atau seberapa keras tentang sesuatu. Lagi-lagi karena parameter setiap orang itu berbeda dan tidak mungkin kamu memuaskan setiap orang. Yang perlu diingat, jangan pernah menjadi angkuh dan tuli, merasa paling sempurna dan tidak melihat sekitar. Berusahalah yang baik, karena usaha selalu berbanding lurus dengan hasil. Jangan melupakan lingkunganmu. Jangan pernah lelah untuk berbagi. Karena kamu akan merasa kaya saat kamu memberi banyak. Barakallah kamu."

Tulisan itu sengaja kutulis untukku sendiri, sebagai pengingat diri. Sengaja kutulis di catatan kuliah, rapat, dan curhat dalam satu buku yang sama. Buku yang kubeli bersamanya.

Ada pesan singkat yang lumayan panjang yang sengaja kusimpan. Pesan singkat bernada sarkas namun berpuisi dan bersajak. Tumben sekali kan? 
Itu adalah pesan singkat yang selalu membuatku sedih ketika membacanya. Meski begitu beberapa hari ini pesan itu selalu kubaca. Bukan karena sakit hati, namun karena aku tahu aku salah dan aku tahu apa yang dikatakannya tentangku benar.

Ini tentang aku yang terlalu merasa sempurna akan sesuatu. Tentangku yang terlalu meminta banyak. Tentangku yang lupa. Tentangku yang telah menjadi angkuh dan tuli. Tentangku yang menyakiti orang yang seharusnya tidak kusakiti, setidaknya dia tidak pantas disakiti.


This is how you should remember that no one is perfect. People look perfect because they see the beautiful details of their imperfection.

No comments:

Post a Comment