Friday, September 05, 2014

On the night like this.

Ada kaca yang belakangan sering saya gunakan karena sepertinya sudah lama saya khilaf tidak menggunakannya. Dan itu kamu. Iya, terima kasih sudah diingatkan sebegini banyak.
Lalu ada kaca tanpa cacat dan tanpa cela. Dikhianati pun tidak pecah, tidak rusak. Dan itu Tuhan, sebagai kaca berikutnya. 
Kalau sudah berkaca dengan baik berarti sudah menemukan apa yang kurang. Kalau sudah menemukan yang kurang berarti sudah tahu tindakan yang akan diambil. Nah, karena sudah tahu yang seharusnya dilakukan, bukan dimengerti saja. Ilmu tidak digunakan ya sama saja, lama-lama lupa lagi. 
Cambuk diri sendiri itu penting. Lebih penting dari cambuk untuk orang lain. Setidaknya manusia berubah untuk lebih baik pasti yang pertama untuk dirinya sendiri. Tapi pada akhirnya akan berdampak pada lingkungan. 
Kalau sering dicurhati orang tentang masalah mereka, lalu bisa memberi saran yang keren sekali, harusnya cambuk diri saya juga berfungsi sama untuk diri saya.
Masalah itu bukan dihadapi dengan cara yang jahat. Bukan diperangi dengan senyum masam, bersedih hati, dan sengsara. Bukan diambil jeleknya saja. Tapi harus bersahabat dengannya, memeluknya erat-erat, jadi sahabat. Karena hidup itu persoalan ketentraman hati. Seh-mah-ngat!


On the night like this
There's so many things I want to tell you
On the night like this
There's so many things I want to show you

Cause when you're around
I feel safe and warm
Cause When you're around
I can fall in love every day

In the case like this
There are a thousand good reasons
I want you to stay...


Tiba-tiba berasa unyu dan dramatis dan romantis dan berlebihan, meski jadinya bisa mewek, ketawa, senyum, diem, bikin resek, dibalesin resek, mem-bully, di-bully, dan sebagainya. Tapi biarkan saja, yang penting mengarah ke hal yang baik.

No comments:

Post a Comment