Wednesday, May 28, 2014

Kajian Al-Falah - Bangun Cinta

Kajian ini saya ikuti dengan teman kece saya, Manda dan Riris, yang kebetulan adalah teman SMA saya, tanggal 11 Mei 2014. Kebetulan juga, kami bertiga sedang ingin lurus-lurusnya membangun cinta. Hahaha *abaikan.

Kajian ini disampaikan oleh Bapak Heru Kusumahadi, ahli tafsir, yang pamer istri cantik dan satu anak lucu sekali, ganteng juga anaknya, tapi masih balita. Oke, fokus.

Kenapa menikah?
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (Adz-Dzariyat)
Maka sudah jelas bahwa menikah itu untuk mengingat kebesaran Allah. Oleh karena itu, menikah itu bentuk ibadah yang menyenangkan. :3

Dalam perjalanan mencari cinta, baik sekali kalau kita menetapkan beberapa harapan dan kriteria teman hidup kita. Karena Allah selalu mendengar apa yang hamba-Nya minta. Jadi, jangan pernah ragu menspesifikkan kriteria tentang teman hidup selama kita tetap menaruh harap pada Yang Memberi Hidup dan kita tetap berikhtiar untuk terus memperbaiki diri.

Jodoh adalah satu wilayah yang gaib, sangat gaib hingga tidak bisa dikira-kira. Itulah mengapa kita selalu bertanya-tanya mengenainya. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita menikah untuk menuju surga-Nya melalui Islam yang kaffah. Karena sesungguhnya:
Menikah itu menyempurnakan separuh agama.
Sehingga kita akan menjadi utuh saat menikah. Perlu diingat bahwa keindahan tanpa arti adalah omong kosong, hanya khalwat. Maka hanya ada dua pilihan, mau bangun cinta atau jatuh cinta (saya sih maunya bangun cinta saja).

"Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka akan menemui kesesatan. (19: 59)
Menikah menurut arti bahasa dalam bahasa arab adalah berkumpul. Maka yang baik adalah tidak LDR yaaa~ (bahasa anak gaul)

Lima tahap persiapan menikah:
1. Ruhiyah, yaitu mengenai tanggung jawab.
2. Ilmu, yaitu mengenai kesiapan, tentang komunikasi yang baik, dan lain sebagainya.
3. Jasadiyah, sudah jelas jasmani.
4. Finansial, yaitu berkecukupan, bukan kaya.
5. Sosial.

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
(Ar-Rum: 21)

Kita tentu mengenal surat Ar-Rum ayat 21 yang biasanya ada di undangan walimah. Nah, ternyata dalam ayat tersebutlah adanya alur membangun cinta.

1. Min anfusikum (jiwa-jiwa kalian), disini ditekankan bahwa jodoh itu di tangan Allah. Tapi kita juga harus berusaha mengambilnya agar tidak tetap di tangan Allah.

2. Azwajan (kesejiwaan), erat sekali dengan konsep sepatu. Bahwa mereka berjalan tidak kompak tapi satu tujuan, bentuknya tidak sama tapi serasi, tak pernah ganti posisi tapi sejalan, bila satu hilang yang lain tidak memiliki arti.

3. Litaskunu Ilaihi (ketentraman dan ketenangan) " supaya kalian tenang dan tenteram padanya." inilah konsep sakinah. 4 perkara kunci kebahagiaan (disampaikan secara berurutan):
1) Istri yang soleha
2) Rumah yang lapang
3) Kendaraan yang enak dinaiki
4) Tetangga yang baik
Nah, maka terlihat bahwa menikah itu melapangkan rejeki, pintu rejeki akan semakin terbuka lebar. Jadi jangan ada alasan "belum mapan" untuk menunda menikah. Mau ibadah kan lebih baik disegerakan. Daripada mengundang dosa.

4. Wa ja'ala mawaddah (kasih sayang), kasih sayang adalah jembatan untuk bertahan ketika terjadi percekcokan. Hal ini dianalogikan tentang harapan dan kenyataan yang berdiri sendiri. Jembatan apakah yang dapat menyatukannya? Kasih sayang merupakan jembatan yang baik untuk menerima bukan hanya kelebihan melainkan juga kekurangan teman hidup kita. Karena memang sesungguhnya fitrah laki-laki dan perempuan itu berbeda.
Laki-laki: cenderung berpikir dan mencari solusi, hanya dapat fokus pada satu permasalahan, bertanggung jawab.
Perempuan: selalu ingin tahu apa yang terjadi, ingin dimengerti, ingin didengarkan, dapat fokus pada beberapa permasalahan dalam satu waktu.
Maka, baiknya adalah mengkomunikasikan dengan baik, saling mengerti, dan tidak egois.

5. Wa ja'ala Rahmatan (belas kasih), tahapan tertinggi penyempurnaan menikah, melalui ikatan, dan fokus kepada ibadah kepada-Nya.

Semoga selalu diberi jodoh yang sesuai agar dapat mengantarkan kita menjadi baik di mata Allah. Amin.

Yang asyik adalah, kami, para peserta kajian disuruh menuliskan target menikah, kriteria teman hidup idaman, apa saja yang akan dilakukan saat menikah, setelahnya, dan upaya untuk mencapai sakinah, mawaddah, warahmah. Agar kita berusaha juga menjadi baik untuk teman hidup nantinya. Hahaha

Punya saya tidak saya tulis di blog. Ra-ha-si-a. Biar jadi rahasia saya jadi saya terkejut sendiri saat nanti membacanya dan apa saja yang sudah dicapai.

Barakallah. Semoga isi kajian ini manfaat.

2 comments:

  1. Uwuwuwu keren lah tulisannya, bikin nyesek, haha. Makasih sudah menyadarkan ya kakak. :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. orang di atas ini adik saya yang saya rindu sekali :3

      Delete